MAKALAH
Definisi Ruang Lingkup
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Di ajukan untuk memenuhui tugas
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi I
Dosen: Mamat Maptuha, S.E
Disusun oleh:
Kelompok 1
1.
Tb. Carlos
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
FAKULTAS EKONOMI - AKUNTANSI
SEMESTER V
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah ini.
Kelompok kami
menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, namun demikian kami berharap
makalah ini dapat menjadi bahan rujukan dan semoga dapat menambah pengetahuan
mahasiswa-mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar,
adapun makalah kami ini berjudul “Pengertian Ruang Lingkup SIM (Sistem Informasi Manajemen).”
Kelompok
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Mamat Maptuha, S.E ,
selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi I.
Dengan
segala hormat kelompok kami sangat mengharapkann kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Hormat
Kami
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
................................................................................................... 2
2.1
Pengertian
Sistem (SIM).................................................................................. 2
2.2
Ruang
Lingkup Sistem Informasi Manajemen................................................... 3
2.3
Tipe
Sistem ..................................................................................................... 4
2.4
Sub
Sistem ..................................................................................................... 5
2.5
Sistem
dan Organisasi...................................................................................... 7
2.6
Fungsi Sistem Informasi Manajemen...........................................................
2.7
Komponen
SIM..............................................................................................
BAB 3 PENUTUP
.......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem
informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem
informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam
bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan
manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi
kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika
teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis
lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat
menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global
yang dinamis saat ini.
Sistem
informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau
aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling
melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun
tulisan.
Sistem
informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu
sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari
orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan
memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung
memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna. Di
dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Sistem
Suatu
sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci
lebih lanjut pengertian sistem secara umum,
yaitu :
a. Setiap system
terdiri dari unsur-unsur.
b. Unsur-unsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
c. Unsur sistem
tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
d. Suatu sistem
merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut
Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System yang artinya
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk
mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem
menurut sejumlah para ahli:
1. L. James Havery
Menurutnya
sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi
sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya
sistem adalah sebuah stuktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang
saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
3. C.W. Churchman
Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
4. J.C Hinggins
Sistem
adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya
sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan
dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu
bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
2.2.Pengertian
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dan Ruang lingkup
SIM
SIM
bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata
pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem
merupakan kumpulan
elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen
dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang
mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan,
personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling
terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi
adalah hasil
pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang
ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
Manajemen
terdiri dari
proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti
merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa
ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
- SIM adalah pengembagan dan penggunaan
sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke,
David, 1989)
- SIM didefinisikan sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu,
apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa
depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan
khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh
pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
- SIM merupakan metode formal yang
menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat
melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian
(Stoner, 1996)
Dari pengertian diatas dapat kami
simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau saling terikat satu
sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Dari
definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
2.3.
Tipe Sistem
Ada
berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
Ø Atas dasar keterbukaan:
1.
Sistem
terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya. Lebih spesifik dikenal juga
yang disebut dengan sistem terotomasi ;yang merupakan bagian dari sistem buatan
manusia dan berinteraksi dengan kontrol olehsatu atau lebih komputer sebagai
bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakatn modern.
2.
sistem
tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya
tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed
system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Ø Atas dasar komponen:
1.
Sistem
fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang ada secara
fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem
Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
2.
Sistem
non-fisik atau konsep, sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak
tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang
menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)
2.4.
Sub Sistem
Ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem.
a)
Tujuan
Setiap sistem
memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah
yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Yanpa tujuan, sistem menjadi
tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
a)
Masukan
Masukan (input)
sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selajutnya menjadi
bahan yang diperoses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan
mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya:
permintaan jasa pelanggan).
b)
Proses
Proses merupakan
bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran
yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi
juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
c)
Keluaran
Keluaran (output)
merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
d)
Batas
Yang disebut
batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau
kemampuan sistem . sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah took kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh: dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
e)
Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
f)
Lingkungan
Lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bias berpengaruh terhadap
operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau merugikan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap
harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.5.
Sistem dan Organisasi
Organisasi
adalah struktur sosial resmi stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari
lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output.
Definisi
behavioral organisasi adalah kumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung
jawab yang harus dengan cermat diseimbangkan selama periode waktu tertentu
melalui konflik dan resolusi konflik.
Ada
beberapa peranan penting sistem informasi dalam organisasi, antara lain:
Ø
meningkatkan
kinerja organisasi melalui:
§ peningkatan produktivitas
§ pengurangan biaya
§ peningkatan pengambilan keputusan
§ peningkatan layanan ke pelanggan
§ pengembangan aplikasi-aplikasi
strategis
Ø
mengaitkan
perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam organisasi
Ø
mengkoordinasikan
subsistem-subsistem dalam organisasi
Ø
meng-integrasikan
subsistem-subsistem
System Informasi
dapat Mempengaruhi Organisasi
v Teori ekonomi.
Ø
IT
mengganti biaya modal dan biaya informasi
Ø
Teknologi
system informasi merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga
kerja
Ø
Teori
biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya
transaksi.
Ø
IT
membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun,
jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan
untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding
membuat sendiri produk dan jasanya.
Ø
Teori
agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian
yang harus diawasi dan dikelola.
Ø
IT
bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa
menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
v Teori Behavioral
Ø
IT
membuat organisasi lebih ramping.
Ø
IT
mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya informasi
Ø
memperluas
distribusi informasi
Ø
mempercepat
proses pengambilan keputusan
Ø
memfasilitasi
pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan meningkatkan
efisiensi manajemen
Ø
Rentang
pengendalian perusahaan juga akan meningkat
Pada
organisasi postindustri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan dan
kompetensi. Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja professional
cenderung berciri self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih
terdessentralisasi sementara pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara
luas.
Teknologi
informasi mendorong jaringan task force organisasi dimana kelompok-kelompok professional
bertemu baik langsung maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu. Hal ini mengarah pada organisasi virtual, yaitu organisasi
yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan orang, asset, dan gagasan dalam
menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa terbatasi oleh
batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik.
System
informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber
utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya,
politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek
besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.
2.6 FUNGSI SITEM INFORMASI MANAJEMEN
Supaya informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di
atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau
SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun
keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM
adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem
informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
2. Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
3. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
4. Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
5. Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
6. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
7. Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan
mereka.
8. Bank
menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
9. Perusahaan
menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. SIM
untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem
keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a.
Mengetahui semua perangkat alternatif
dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki
metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
c. Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
Konsep sebuah
sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis
menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan
memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model
kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.
Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani
suatu model keputusan, dan sebagainya.
11. SIM
Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan
proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel
6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem
informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional.
12. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan
bisa diprogramkan.
Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a.
Proses transaksi
b.
Proses laporan
c.
Proses pemeriksaan
Beberapa contoh
di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam
sistem pengendalian operasional :
a. Suatu
transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat
menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian
sediaan harus diadakan.
b. Suatu
pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu posisi.
Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat
secara kasar.
c. Laporan
rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan
khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih
belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru
untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang
telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan
dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab
penyimpangan
4) Analisis
keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk
pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari
operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan
perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti
perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan
kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
1.
Model perencanaan dan anggaran
2. Program-program
laporan penyimpangan
3. Model-model
analisis masalah
4. Model-model
keputusan
5. Model-model
pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari
sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan
yang terjadwal, laporan khusus, analisis
situasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15. Sistem
Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan
perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan, sebagai contoh :
a.
Suatu rantai pertokoan dapat
memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan.
b. Suatu
toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah
menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a.
Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan
perusahaan dewasa ini.
b. Lingkungan
politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c. Kemampuan
dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
d. Proyeksi
kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e. Prospek
bagi industri di daerah lain.
f.
Kemampuan saingan dan saham pasar
mereka.
g. Peluang
bagi karya usaha baru.
h. Alternatif
strategi
i.
Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi
alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem
informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
a.
Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan
atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
b. Proyeksi
kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan
ke masa mendatang
c. Data
pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
16. SIM
Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi
manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan
dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa
program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam
masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
2.7. KOMPONEN SIM
Komponen sistem
informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk
suatu sistem informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu
komponen Sistem informasi manajemen
secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik :
1. Komponen Sistem Informasi
Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem
informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan
dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan
penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem
Administrasi dan Operasional
Sistem ini melaksanakan
kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya
dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini harus diteliti
terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.
b. Sistem
Pelaporan Manajemen
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan
menyampaikan laporan-laporan yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan
atau manajer.
c. Sistem
Database
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database
mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi,
sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi
yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
d. Sistem
Pencarian
Berfungsi memberikan data atau
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan
dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
e. Manajemen
Data
Berfungsi sebagai media penghubung
antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan
antara masing-masing komponen sistem informasi.
2. Komponen Sistem Informasi
Manajemen Secara Fisik
Komponen Sistem
Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan
peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen.
Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Perangkat keras:
1)
Komputer (CPU, Memory)
2)
Pesawat Telepon
3)
Peralatan penyimpan data (Decoder)
b. Perangkat lunak
1)
Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
2)
Program aplikasi
c.DataBase
1)
File-file tempat penyimpanan data dan informasi
2)
Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d.
Prosedur pengoperasian
1)
Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan
informasi yang akan digunakan
2)
Instruksi penyiapan data sebagai input
3)
Instruksi operasional
e. Personalia pengoperasian
1)
Operator
2
) Programmer
3)
Analisa sistem
4)Personalia
penyiapan data
5)
Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Dari pengertian diatas dapat kami
simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau saling terikat satu
sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Dari
definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi